Armada KRL PT KCJ


Jalur KA Commuter Jabotabek dilayani oleh beberapa tipe rangkaian kereta. Selain KRL Ekonomi non-AC buatan Jepang dan Belanda, jalur ini pun dilayani dengan beberapa rangkaian bukan baru yang berasal dari Jepang. Hampir semua lintas telah dielektrifikasi.

KRL ekonomi non-AC[sunting]

KRL Ekonomi non-AC adalah unit armada KRL yang ditujukanuntuk masyarakat kelas ekonomi menengah-bawah. Kelas ini menggunakan armada KRL lama yang tidak menggunakan fasilitas pendingin udara (AC). Sejumlah rangkaian dibuat oleh Nippon Sharyo, Hitachi, dan BN-Holec. KRL jenis ini sudah tidak dioperasikan lagi di jalur Tangerang. Sebagian armadanya dialihkan ke jalur Bogor untuk mengisi jadwal yang kosong.

KRL ekonomi Holec[sunting]

KRL Holec
KRL Holec adalah unit KRL ekonomi termuda yang masih digunakan. KRL ini dibuat oleh Belanda dan melayani rute Ekonomi. Dari seluruh rangkaian ekonomi yang ada, KRL Holec tergolong paling sulit dirawat. Selain karena masalah suku cadang yang susah dicari (pabriknya sendiri sudah lama tutup), KRL ini pun juga sering mengalami mogok karena kelebihan beban. Sehingga banyak KRL eks Holec yang rusak, dijadikan KRDE (Kereta Rel Diesel Elektrik) yang dioperasikan di beberapa kota di luar Jakarta. "Rekondisi" KRL Holec adalah KRDE yang dioperasikan di rute Yogyakarta-Solo (Prameks), dan Padalarang-Cicalengka (Baraya Geulis). Selain itu KRL Holec juga direkondisi menjadi KRL Holec AC.

KRL Ekonomi Rheostat (seri KL3)[sunting]

KRL jenis Rheostatik, KRL non AC tertua
Sebagian besar rangkaian yang digunakan adalah buatan Jepang dari tahun 1976 sampai tahun1987 dengan teknologi rheostat. Umumnya, KRL ini dibuat oleh perusahaan Nippon Sharyo, Hitachi dan Kawasaki dari Jepang, untuk melayani kelas KRL Ekonomi. Untuk KRL rheostat buatan pabrik Nippon Sharyo tahun 1987 (lihat gambar tiga KRL,paling kanan), rangkaian ini dulunya melayani rangkaian Pakuan Ekspres tahun 90-an. Setelah KRL Hibah (Tōei seri 6000) datang, KRL ini mulai terlupakan dan dijadikan rangkaian KRL Ekonomi. Khusus untuk KRL Rheostat yang datang pada tahun 1986-1987, bodinya sudah stainless steel dan merupakan KRL AC pertama di Indonesia. Untuk KRL buatan Nippon Sharyo tahun 1976, kereta ini sudah dicat ulang beberapa kali dari warna lamanya. Semula berwarna merah polos dengan 'wajah' kuning terang, kemudian putih-hijau (lihat gambar tiga KRL, paling kiri), dan kini kuning kecoklatan. Kedua KRL ini mulanya seperti KRL Ekonomi AC atau Ekspres, yakni pintunya dapat tertutup secara otomatis, dan cukup nyaman. Namun, seiring berjalannya waktu kedua KRL ini menurun kondisinya menjadi seperti sekarang ini.
Mulai 2010, KRL ini menggunakan skema warna putih dengan garis oranye di tengah. Pada 2009, juga telah dioperasikan KRL dengan modifikasi kabin, yang bernama "Djoko Lelono"

KRL Hitachi (Jepang-Indonesia)[sunting]

KRL ini dibuat pada tahun 1997 di PT INKA bekerjasama dengan Hitachi, dibuat sebanyak 64 unit (8 set) berteknologi VVVF. Kereta ini memiliki ciri yang khas yaitu ketika mulai bergerak sangat halus dan tidak menyentak. Jenis KRL ini adalah yang digunakan untuk Pakuan Ekspres kelas bisnis sampai akhirnya turun tingkat ketika era Tōei seri 6000 datang dari Jepang.

KRL ABB Hyundai (Korsel-Indonesia)[sunting]

KRL ini dibuat atas kerjasama antara PT INKA dan Hyundai,dirakit di PT INKA pada tahun 1985-1992 dibuat sebanyak 8 gerbong (2 set) berteknologi VVVF dan disebut-sebut merupakan prototype kereta maglev yang dikembangkan Hyundai untuk jalur Seoul-Pusan. Saat ini KRL ABB Hyundai telah dikonversi menjadi KRDE dan beroperasi di jalur Surabaya-Mojokerto (Arek Surokerto).

KRL AC[sunting]

KRL AC adalah KRL dengan fasilitas AC. KRL ini jauh lebih nyaman dari KRL Ekonomi. Era peng-AC-an KRL dimulai tahun 1990an, ketika diluncurkannya KRL Pakuan Ekspres Utama JAKK-BOO. Saat ini, KRL AC di Jabodetabek sudah menjamur, bahkan jumlah keretanya lebih banyak dari KRL Non AC.

KRL eks Tōei seri 6000[sunting]

Toei 6171F, tertua di kelasnya
KRL ini adalah KRL yang diimpor dari operator Kereta Bawah Tanah (Subway) milik Biro Transportasi Pemerintah Daerah Tōkyō (Tōei), dalam rangka kerjasama strategis Indonesia-Jepang saat itu. Meramaikan jalur Jabotabek mulai tahun 2000, dioperasikan di sebagian besar rute untuk layanan ekspres dengan tambahan pendingin udara (AC). Karena berstatus hibah dari Pemerintah Daerah Kota Tōkyō, KRL ini sering disebut sebagai KRL hibah.
Pada mulanya, didatangkan 72 unit kereta dari Jepang dengan masing-masing rangkaian terdiri dari 8 kereta. Namun, pada akhirnya hanya sebanyak 3 rangkaianlah yang memiliki 8 kereta (set 6121F, 6161F, 6171F), sedangkan sisanya dijadikan enam kereta per rangkaiannya.
6 rangkaian kereta menggunakan kabin modifikasi, yang dibuat oleh Balai Yasa Manggarai.
Stamformasi:
  • Kabin asli:
  1. 6121F : 6121-6122-6197-6222-6247-6216-6127-6128
  2. 6161F : 6161-6212-6215-6162-6165-6166-6167-6168
  3. 6171F : 6171-6192-6257-6172-6225-6226-6237-6178
  4. 6181F : 6181-6242-6245-6156-6157-6158
  5. 6201F : 6201-6262-6205-6206-6207-6208
  6. 6271F : 6271-6272-6275-6276-6277-6278
  7. 6281F : 6281-6282-6285-6286-6287-6288
  • Kabin rakitan:
  1. 6151F : 6151-6176-6175-6188. Kabin masinis KRL ini telah dirakit ulang oleh Balai Yasa Manggarai setelah mengalami kecelakaan di Kebon Pedes, sementara dua kereta yang tersisa yaitu 6252 dan 6155 tidak dioperasikan karena mengalami kerusakan yang serius.
  2. 6177F  : 6177-6232-6265-6202-6235-6126
  3. 6217F  : 6217-6236-6255-6152-6185-6182
  4. 6227F  : 6227-6195-6267-6186-6125-6187

KRL eks Tōkyū Corporation[sunting]

KRL seri 8000
KRL eks Tōkyū Corporation (atau disebut Tokyu saja) mulai meramaikan armada komuter Jabodetabek sejak masuknya rangkaian seri 8000 dan 8500. KRL eks Tokyu Seri 8000 dibuat pada tahun 1970-an dan KRL seri 8500 dibuat pada tahun 1975-an dan merupakan pengembangan dari Tokyu seri 8000. Khusus untuk unit bernomor depan 07xx dan 08xx (mis. 0715 dan 0815) adalah unit yang dibuat pada tahun 1985 ke atas.
KRL ini diimpor dari Jepang dengan harga sekitar 800 juta per unit, atau sekitar 6,5 miliar per rangkaian dengan 8 kereta. Berkat perawatan yang baik, KRL Tōkyū selama ini jarang bermasalah dan dapat dioperasikan sampai sepuluh tahun mendatang di Jabodetabek.
Rincian Stamformasi:
  • Tōkyū seri 8000 eks Tokyu Oimachi Line (8003F) dan Tokyu Toyoko Line (rangkaian lainnya)
  1. 8003F: 8003-8202-8104-8263-8142-8213-8103-8004
  2. 8007F: 8007-8245-8107-8260-8137-8204-8108-8008
  3. 8039F: 8039-8248-8158-8218-8164-8249-8159-8040
Ketiganya menggunakan warna biru-kuning. Selain itu, 8007F dan 8039F juga memiliki motif bunga berwarna ungu pada kereta khusus wanita. Dan pada 8039F menggunakan teralis berwarna hitam, bukan abu-abu seperti pada dua rangkaian lainnya.
  1. 8604F: 8604-8704-8904-8825-8719-8909-8804-8504 dengan warna biru-kuning dan motif bunga berwarna ungu pada kereta khusus wanita dan teralis berwarna hitam
  2. 8607F: 8607-8707-8948-8828-8743-8924-8807-8507 dengan warna biru-kuning
  3. 8608F: 8608-8708-8949-8829-8744-8925-8808-8508 dengan warna biru-kuning
  4. 8610F: 8610-8710-8951-0815-0715-8927-8810-8510 dengan warna biru-kuning dan motif bunga berwarna ungu pada kereta khusus wanita
  5. 8611F: 8611-8711-8911-8832-8735-8928-8811-8511 dengan warna biru-kuning
  6. 8612F: 8612-8712-8912-0817-0717-8929-8812-8512 dengan warna biru-kuning
  7. 8613F: 8613-8713-8913-0800-8796-8930-8813-8513 dengan warna merah-putih-kuning dan motif bunga berwarna pink pada kereta khusus wanita
  8. 8618F: 8618-8724-8935-8855-8753-8954-0811-8518 dengan warna biru-kuning

KRL eks East Japan Railway Company (JR East)[sunting]

KRL eks JR East seri 103[sunting]

KRL eks East Japan Railway Company seri 103 didatangkan pada 2004. KRL seri 103 ini adalah salah satu rangkaian yang mulanya digunakan untuk layanan Bojonggede Ekspres dan Depok Ekspres. Akibat bertambahnya penumpang, KRL ini pun diganti dengan rangkaian lain yang memiliki 8 kereta.
KRL ini masing-masing rangkaiannya terdiri dari 4 gerbong (1 set), dan menjadi salah satu rangkaian KRL dengan AC terdingin di Jabodetabek. KRL ini berada di bawah alokasi depo Depok.
Unit yang masuk ke Indonesia sebanyak 4 set, masing-masing dengan 4 gerbong. Rincian:
  • E20F/103-815F (103-815,103-752,102-2009,103-822)
  • E21F/103-105F (103-105,102-231,103-246,103-597)
  • E22F/103-359F (103-359,103-654,102-810,103-384)
  • E27F/103-153F (103-153,102-321,103-210,103-632)
KRL ini dioperasikan 8 kereta, dengan menggabungkan E21F-E27F dan E20F-E22F. KRL ini mudah dikenali dari warnanya yang putih.

KRL eks JR East seri 203[sunting]

KRL seri 203
KRL eks East Japan Railway Company seri 203 telah tiba di Indonesia pada tanggal 2Agustus 2011. Saat ini set 51F, 66F, 68F, dan 69F sudah berdinas, sementara rangkaian 52F masih berada di Dipo Depok dan sedang menjalani perbaikan roda. Rincian:
  1. MaTo 51/203-51F: 202-1 - 202-3 - 203-3 - 203-2 - 203-1 - 202-1 - 203-1 - 203-1 (202-2 dan 203-2 dilepas)
  2. MaTo 52/203-52F: 202-2 - 202-6 - 203-6 - 203-4 - 203-3 - 202-4 - 203-4 - 203-2 (202-5 dan 203-5 dilepas, menunggu perbaikan roda)
  3. MaTo 66/203-66F: 202-106 - 202-118 - 203-118 - 203-112 - 203-111 - 202-116 - 203-116 - 203-106 (202-117 dan 203-117 dilepas)
  4. MaTo 68/203-68F: 202-108 - 202-124 - 203-124 - 203-116 - 203-115 - 202-122 - 203-122 - 203-108 (202-123 dan 203-123 dilepas)
  5. MaTo 69/203-69F: 202-109 - 202-127 - 203-127 - 203-118 - 203-117 - 202-125 - 203-125 - 203-109 (202-126 dan 203-126 dilepas)

KRL eks-Tōyō Rapid[sunting]

KRL seri 1000
  • KRL eks Tōyō Rapid seri 1000 (1091F, 1081F, 1061F) masing-masing dengan sepuluh kereta, namun hanya dioperasikan dengan delapan kereta akibat terbatasnya panjang peron dan kurangnya daya.
Rincian:
  1. 06F/1061F: 1061-1062-1063-1064-1065-1066-1069-1060 (1067 dan 1068 dilepas, warna biru-kuning dengan corak kereta khusus wanita). Unit ini memakai penomoran baru kemenhub dengan nomor KL1 1 07 58 (1061) hingga KL1 1 07 67 (1060)setelah melakukan overhaul (istilah untuk Perawatan Akhir Lengkap Kereta) di Balai Yasa Manggarai
  2. 08F/1081F: 1081-1082-1083-1084-1085-1086-1089-1080 (1087 dan 1088 dilepas, warna biru-merah dengan corak kereta khusus wanita)
  3. 09F/1091F: 1091-1092-1093-1094-1095-1096-1099-1090 (1097 dan 1098 dilepas, warna biru-merah dengan corak kereta khusus wanita)

KRL eks Tōkyō Metro[sunting]

KRL seri 05, formasi 05-109F
  • KRL eks Tōkyō Metro seri 05 mulai tiba di Jakarta pada Agustus 2010, diawali dengan rangkaian 05-07F. Seri ini adalah KRL dengan teknologi tercanggih di Jabodetabek saat ini. Total keseluruhan ada 8 rangkaian seri 05 yang tiba di Indonesia.
Rincian:
  1. 05-02F: 05 102-05 202-05 302-05 602-05 702-05 802-05 902-05 002 (05 402 dan 05 502 dilepas)
  2. 05-04F: 05 104-05 204-05 304-05 604-05 704-05 804-05 904-05 004 (05 404 dan 05 504 dilepas, menunggu perbaikan roda)
  3. 05-05F: 05 105-05 205-05 305-05 605-05 705-05 805-05 905-05-005 (05 405 dan 05 505 dilepas)
  4. 05-07F: 05 107-05 207-05 307-05 607-05 707-05 807-05 907-05 007 (05 407 dan 05 507 dilepas)
  5. 05-08F: 05 108-05 208-05 308-05 608-05 708-05 808-05 908-05 008 (05 408 dan 05 508 dilepas)
  6. 05-09F: 05 109-05 209-05 309-05 609-05 709-05 809-05 909-05 009 (05 409 dan 05 509 dilepas)
  7. 05-10F: 05 110-05 210-05 310-05 610-05 710-05 810-05 910-05 010 (05 410 dan 05 510 dilepas)
  8. 05-12F: 05 112-05 212-05 312-05 612-05 712-05 812-05 912-05 012 (05 412 dan 05 512 dilepas)
Seluruhnya berwarna merah-putih-kuning. Khusus untuk 04F, 05F, dan 12F memakai teralis jendela berwarna hitam, sementara rangkaian lain tralis jendelanya berwarna silver.
Khusus untuk rangkaian 05-04F dan 05-07F telah memiliki motif bunga berwarna pink pada kereta khusus wanita.
Saat ini rangkaian 05-07F tidak dioperasikan menyusul kerusakan berat pada kereta 05-307 pasca kecelakaan di stasiun Cilebut, karena harus menunggu komponen pengganti untuk memperbaiki motor listrik pada kereta 05-307.
  • KRL eks Tōkyō Metro seri 5000 (5809F/59F, 5816F/66F, 5817F/67F) masing-masing dengan sepuluh kereta, namun hanya dioperasikan dengan delapan kereta akibat terbatasnya panjang peron dan kurangnya daya.
Rincian:
  1. 59F/5809F: 5809-5312-5631-5314-5607-5215-5313-5009 (5675 dan 5676 dilepas)
  2. 66F/5816F: 5816-5245-5630-5363-5688-5905-5326-5016 (5246, 5631 dan 5247 dilepas, 5631 digunakan pada 59F/5809F, 5246 digunakan pada 67F/5817F; KRL ini menggunakan nama "Djoko Vision" dan telah dilengkapi layar penampil rute)
  3. 67F/5817F: 5817-5246-5632-5359-5127-5927-5251-5017 (5250, 5634, dan 5248 dilepas)
Seluruh rangkaian menggunakan warna biru-kuning di mana rangkaian 59F/5809F dan 66F/5816F saat ini memiliki motif bunga berwarna pink pada kereta khusus wanita.
  • KRL eks Tōkyō Metro seri 6000, (6106F, 6107F, 6112F, 6115F, 6123F, 6125F, 6126F) masing-masing dengan 10 kereta, namun hanya dioperasikan dengan delapan kereta akibat terbatasnya panjang peron dan kurangnya daya..
KRL seri 6000, formasi 6115F
  1. 05F/6105F: 6105-6205-6305-6405-6505-6605-6705-6805-6905-6005 (adaptasi wilayah)
  2. 06F/6106F: 6106-6206-6306-6406-6506-6606-6706-6006 (6806-6906 dilepas, warna merah-putih-kuning dengan teralis hitam)
  3. 07F/6107F: 6107-6207-6307-6407-6507-6607-6907-6007 (6707-6807 dilepas, warna merah-putih-kuning dengan teralis hitam)
  4. 11F/6111F: 6111-6211-6311-6411-6511-6611-6711-6811-6911-6011 (adaptasi wilayah)
  5. 12F/6112F: 6112-6212-6312-6412-6512-6612-6912-6012 (6712-6812 dilepas, warna merah-putih-kuning dengan teralis hitam)
  6. 13F/6113F: 6113-6213-6313-6413-6513-6613-6713-6813-6913-6013 (adaptasi wilayah)
  7. 15F/6115F: 6115-6215-6315-6415-6515-6615-6715-6015 (6815-6915 dilepas, warna merah-putih-kuning dengan teralis abu-abu)
  8. 23F/6123F: 6123-6223-6323-6423-6523-6623-6923-6023 (6723-6823 dilepas, warna merah-putih-kuning dengan teralis hitam)
  9. 25F/6125F: 6125-6225-6325-6425-6525-6625-6925-6025 (6725-6825 dilepas, warna merah-putih-kuning dengan teralis hitam)
  10. 26F/6126F: 6126-6226-6326-6426-6526-6626-6926-6026 (6726-6826 dilepas, warna merah-putih-kuning dengan teralis abu-abu)
  11. 27F/6127F: 6127-6227-6327-6427-6527-6627-6727-6827-6927-6027 (adaptasi wilayah)
  12. 33F/6133F: 6133-6333-6433-6533-6733-6833-6633-6233-6933-6033 (adaptasi wilayah)
  13. 34F/6134F: 6134-6334-6434-6534-6734-6834-6634-6234-6934-6034 (adaptasi wilayah)
Tiap rangkaian Tōkyō Metro seri 6000 memiliki perbedaan yang mencolok antara satu sama lain. Pada rangkaian bernomor 6123F, 6125F, 6126F, 6127F, 6133F dan 6134F, persambungan yang digunakan seluruhnya merupakan persambungan seperti rangkaian KRL eks Tōkyō Metro seri 7000 nomor 7121F hingga 7123F, sementara rangkaian 6105F, 6106F, 6107F, 6111F, 6112F, 6113F dan 6115F memiliki bentuk persambungan lebar seperti jamur. Khusus 6107F dan 6112F juga memiliki bentuk kaca yang berbeda, mirip seperti pada KRL seri 203 dan Toei 6000 (disebabkan karena rangkaian itu tidak mengalami penggantian jendela saat mengalami mid-life refurbishment sewaktu masih berdinas di Tōkyō Metro).
Rangkaian 6107F saat ini dioperasikan sebagai rangkaian khusus penumpang wanita, dimana seluruh kereta dalam satu rangkaian tersebut merupakan kereta khusus wanita.
  • KRL eks Tōkyō Metro seri 7000, (7117F, 7121F, 7122F, 7123F) masing-masing dengan sepuluh kereta, namun hanya dioperasikan dengan delapan kereta akibat terbatasnya panjang peron dan kurangnya daya.
Rincian:
  1. 17F/7117F: 7117-7217-7317-7417-7517-7617-7917-7017 (7717 dan 7817 dilepas, warna merah-putih-kuning)
  2. 21F/7121F: 7121-7221-7321-7421-7521-7621-7921-7021 (7721 dan 7821 dilepas, warna merah-putih-kuning)
  3. 22F/7122F: 7122-7222-7322-7422-7522-7622-7922-7022 (7722 dan 7822 dilepas, warna merah-putih-kuning)
  4. 23F/7123F: 7123-7223-7323-7423-7523-7623-7923-7023 (7723 dan 7823 dilepas, warna merah-putih-kuning)
Berkebalikan dengan KRL eks Tōkyō Metro seri 6000, rangkaian 7117F merupakan satu-satunya rangkaian seri 7000 yang memiliki bentuk persambungan lebar, sementara bentuk persambungan pada rangkaian lainnya sama seperti rangkaian 6107F, 6112F, 6123F, 6125F, dan 6126F.
7117F sendiri telah diperbaiki di Balai Yasa Manggarai, dan warna teralisnya diganti menjadi hitam, diberi stiker Kereta Khusus Wanita, serta diberi nomor KRL berdasarkan sistem PT KAI yang baru (dimana kereta nomor 7117 adalah KL1 1 10 01, 7217 sebagai KL1 1 10 02, dan sebagainya)

KRL-I (INKA)[sunting]

KRL-I dibuat tahun 2001, sebagai hasil produk PT INKA yang merupakan pabrik kereta api nasional. Dengan alasan biaya pengadaan yang terlalu tinggi dan sering bermasalah, tidak banyak KRLI yang digunakan. Pada masa pendesain, KRL ini disebut sebagai KRL Prajayana. KRL-I yang digunakan oleh PT KA pada awalnya terdiri dari 2 rangkaian, masing-masing dengan empat gerbong. Kini, KRL-I dicat dengan striping biru. Saat ini KRLI lebih sering disimpan di dalam Dipo Bukit Duri karena tidak handal.

KRL i9000 KfW-Bombardier-INKA[sunting]

KRL i9000 mulai diproduksi tahun 2010 dan telah diresmikan bersama kereta api Gajah Wong pada hari Rabu tanggal 24 Agustus 2011. KRL ini dibuat sebanyak 10 set, per setnya 4 kereta dengan kodefikasi baru (KL3 1 11 xx). Saat ini sudah ada 2 set yang berada di dalam Balai Yasa Manggarai, menunggu sertifikasi dari Kemenhub. Sementara set lainnya masih terdapat di INKA. KRL ini diproyeksikan akan melayani rute Jakartakota-Kampung Bandan-Tanjung Priok, yang hingga saat ini masih dalam tahap adaptasi dan uji coba.

KRL Holec AC[sunting]

KRL Holec AC adalah hasil modifikasi dan peremajaan dari KRL Holec non AC yang beroperasi di Jabotabek. Modifikasi dilakukan di lingkungan PT. INKA, pabrik yang juga membuat KRL Holec non AC medio 1994-2001. Modifikasi meliputi penggantian material kursi, penggantian mesin KRL, kabin masinis, pemasangan GPS dan TMS, serta pemasangan AC. Diperkirakan KRL AC ini akan tiba di Jabotabek pada pertengahan atau akhir tahun 2012. [5]

Galeri[sunting]

Share on Google Plus

About Danu Widi Anggono

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment

0 comments:

Posting Komentar

Top Menu

Blogger templates

English French German Spain Italian Dutch Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Translate Widget by Google
By : Danu Widi

Pages

Popular Posts